Lintas Rel Terpadu (LRT)

LRT – Lintas Rel Terpadu (LRT) atau juga dikenal sebagai Light Rail Transit dalam bahasa Inggris, merupakan salah satu sistem transportasi kereta api penumpang yang beroperasi di daerah perkotaan. Konstruksinya yang ringan memungkinkan LRT dapat berjalan bersama lalu lintas lain atau di dalam jalur khusus. LRT juga sering disebut sebagai trem.

Di berbagai negara di Eropa, LRT telah digunakan secara luas dan mengalami modernisSAasi. Beberapa peningkatan yang dilakukan termasuk otomatisasi sistem, sehingga LRT dapat dioperasikan tanpa masinis. Selain itu, LRT juga beroperasi di jalur khusus dan menggunakan lantai yang rendah (sekitar 30 cm) yang disebut sebagai Low floor LRT, agar memudahkan penumpang saat naik dan turun.

Sejarah LRT

Pada dekade 1950-an, banyak sistem trem konvensional di Britania Raya, Amerika Serikat, dan negara lain mengalami penurunan layanan karena pertumbuhan kendaraan pribadi. Britania Raya mulai menghentikan operasi trem kecuali di lintas Blackpool pada tahun 1962. Meskipun sistem trem masih ada di beberapa negara, istilah “kereta api ringan” atau “lintas rel terpadu” merujuk pada sistem kereta api yang berbeda secara signifikan. Teknologi kereta ringan dikembangkan di Jerman Barat setelah upaya Boeing Vertol untuk memperkenalkan sistem LRT modern di Amerika Serikat mengalami kegagalan teknis. Setelah Perang Dunia II, Jerman memutuskan untuk mempertahankan sebagian besar jalur trem yang ada dan mengembangkannya menjadi jalur kereta api perkotaan yang dikenal sebagai Stadtbahnen. Hampir semua kota besar dan kecil di Jerman memiliki lintas kereta ringan kecuali Hamburg.

Jenis-jenis LRT

1. Jenis LRT Kapasitas Rendah:
Membedakan antara kereta api ringan dan trem bisa sulit karena ada banyak ciri yang saling tumpang tindih. Beberapa versi umumnya adalah:
a. Versi tradisional: rel dan kereta berjalan di jalan raya dan berbagi ruang dengan mobil. Terdapat banyak tempat perhentian tetapi sedikit stasiun khusus. Relnya tidak mengganggu pemandangan karena berbagi ruang dengan jalan raya.
b. Versi modern: kereta berjalan di relnya sendiri yang terpisah dari lalu lintas mobil. Tempat perhentiannya lebih sedikit dan penumpang naik dari peron. Relnya terlihat jelas. Terkadang operator harus membangun pensinyalan khusus, perlintasan sebidang dengan gerbang angkat, atau bahkan perlintasan bawah tanah atau layang.

2. Jenis LRT Kapasitas Tinggi:
Pembedaan antara kereta api ringan dan angkutan cepat slot (metro) juga sulit, terdapat beberapa sistem seperti Schwebebahn Wuppertal, “D” Branch of Boston’s Green Line, Confederation Line Ottawa, atau Docklands Light Railway London yang mungkin tidak dianggap sebagai “ringan” karena berbeda dengan London Underground. Sistem-sistem ini dapat digolongkan sebagai angkutan cepat ringan daripada “kereta api ringan”.

3. Jenis LRT Sistem Campuran:
Banyak sistem memiliki ciri-ciri campuran, di mana rel dapat berjalan di jalan raya, bawah tanah, dan jembatan dengan teknik sipil yang baik. Contohnya adalah Los Angeles Metro Rail Gold Line yang memiliki bagian-bagian yang dapat digolongkan sebagai trem, angkutan cepat ringan, dan angkutan cepat. Ini umum di Amerika Serikat, di mana berbagai jenis sistem kereta api kota tidak dibedakan secara jelas.

4. Jenis LRT Menurut Kecepatan dan Frekuensi Berhenti:
Di beberapa wilayah, “kereta api ringan” dapat mengacu pada jalur kereta apa pun yang memiliki kecepatan rendah atau banyak stasiun dalam jarak pendek. IIni sesuai dengan definisi tradisional rel ringan di Britania Raya. Sebagai contoh, Light Rail di Hong Kong juga dapat disebut sebagai “kereta api ringan” karena ukurannya yang lebih kecil daripada seluruh MTR (Mass Transit Railway). Sprinter di San Diego menggunakan DMU dan ditujukan untuk penumpang kereta komuter; namun, karena memiliki banyak stasiun, Sprinter dianggap sebagai kereta api ringan.

5. Jenis LRT Menurut Pertimbangan Sistem:
Banyak sistem kereta api ringan, termasuk yang sudah lama beroperasi, mencampurkan jalur rel di dalam dan di luar jalan. Di beberapa negara, terutama di Eropa, hanya jalur rel yang terletak di luar jalan yang dianggap sebagai kereta api ringan. Trem yang berjalan di jalan raya dianggap sebagai trem, bukan kereta api ringan. Namun, seringkali sulit untuk mengatakan bahwa rel tersebut “terpisah dari jalan raya”, kadang-kadang ada “tombol” beton untuk mencegah mobil masuk ke rel.